DATAKTUAL – Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono menyebut vaksin bukanlah senjata pamungkas untuk mengatasi pandemi. Menurutnya vaksin justru akan menjadi bisnis andalan yang akan dimonopoli.
Hal tersebut disampaikan Pandu dalam cuitan di akun twittter pribadinya @drpriono1, Sabtu (12/12/2020).
“Vaksin bukan senjata pamungkas untuk atasi pandemi, tapi bisa jadi bisnis andalan cenderung akan di monopoli,” tulis Pandu seperti dikutip DATAKTUAL, Sabtu (12/12/2020).
Dalam penjelasan yang ia unggah, vaksin kata Pandu bukan senjata untuk menyelesaikan pandemi, tapi vaksin adalah cara pencegahan sekunder. Karena itu harus tetap fokus memperkuat pencegahan primer.
Baca Juga:
Bolehkah Wanita Hamil Mendapatkan Vaksin Covid-19?
“Ingat konsep Swiss Cheese Model, kita harus lakukan upaya pencegahan berlapis. Ada yang menjadi tanggung jawab individu, dan ada yang menjadi tanggungjawab bersama,” kata Pandu.
Selain itu vaksin juga tidak bisa menggantikan perilaku 3M, testing dan isolasi yang maksimal.
“Vaksin tidak akan bisa menggantikan perilalu 3M, serta Tes-Lacak-Isolasi yang maksimal,” ucap Pandu.
Tak hanya itu, Pandu mengatakan dengan datangnya vaksin membuat orang berlomba-lomba untuk mendapatkannya meski pun dengan harga yang tidak murah.
“Bisnis vaksin sudah menjalar seperti api pandemi, banyak tawaran terbuka dan bawah tangan untuk mendaftarkan calon klien vaksin. Sudah ada daftar harga tergantung jenis vaksinnya. Pemulihan ekonomi melalui modal layanan vaksin?,” katanya.
Baca Juga:
Cegah Misinformasi, Google Tambahkan Panel Baru Tentang Vaksin Covid-19
Sumber Berita