DATAKTUAL, Jakarta – Jaksa penuntut di Amerika Serikat pada Rabu, 11 Mei 2022, mengungkap mantan Kepala Kepolisian Honduras Juan Carlos Bonilla diduga telah berkonspirasi dengan mantan Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez untuk mengirimkan kokain ke Amerika Serikat.
Bonilla di ekstradisi tiga pekan setelah mantan Presiden Hernandez di ekstradisi ke Amerika Serikat. Hernandez meninggalkan jabatan sebagai orang nomor satu di Honduras pada Januari 2022 lalu setelah delapan tahun berkuasa.
Sebelumnya pada Selasa, 10 Mei 2022, Hernandez menyatakan tidak bersalah atas tuduhan menerima jutaan dolar dari para pengedar narkoba. Fulus itu diberikan sebagai imbalan perlindungan yang diberikan kepada para pengedar narkoba agar tidak di tahan.
“Ekstradisi memperlihatkan bahwa tidak ada yang mendapat pengecualian berdasarkan gelar atau posisi di otoritas, bahkan presiden dan kepala kepolisian,” kata Damian Williams, Jaksa di Manhattan, Amerika Serikat.
Pengacara Bonilla pada Rabu, 11 Mei 2022, masih belum mau berkomentar perihal ini.
Jaksa penuntut menyebut Bonilla atau dikenal dengan julukan El Tigre, telah membiarkan pengiriman kokain melintasi sejumlah pos pemeriksaan tanpa harus diperiksa atau disita. Sebagai imbalannya, dia mendapatkan suap.
Jaksa penuntut juga mengatakan mantan Presiden Hernandez dianggap telah membantu Bonilla menaikkan jabatan di Kepolisian sebagai imbalan melindungi aktivitas perdagangan yang dilakukan Hernandez. Tindakan ini dilakukan saat Hernandez masih menjabat sebagai presiden.
Pada akhir pekan lalu, Bonilla menyangkal semua tuduhan yang diarahkan padanya. Dia meyakinkan, dia punya hati nurani yang bersih.
Sumber : reuters
Sumber Berita